Kitalangsung saja pada sistem yang dipakai PLN. Seperti pada gambar tersebut, di dalam sistem JTR yang langsung ke perumahan, PLN menggunakan tegangan antar phase 380V dan tegangan phase ke netral sebesar 220V. Rumusnya seperti ini : Vpn = Vpp/3 > 220V = 380/3
KarenaAC Power mengambil bentuk gelombang sinusoidal, tegangan dalam supply satu phase memuncak pada 90 selama siklus positif dan lagi pada 270 selama siklus negatif. Kabel phase membawa arus ke beban dan kabel netral menyediakan jalur balik arus. Biasanya, tegangan fase tunggal adalah 230V dan frekuensinya 50Hz (tergantung di mana Kita tinggal).
CaraMenghitung Daya Listrik 3 Phase. Dalam sistem kelistrikan yang kita gunakan ada dua jenis sambungan, yaitu listrik 1 phase dan listrik 3 phase. Listrik 1 phase memiliki tegangan yang relatif kecil, hanya sekitar 220 Volt hingga 240 Volt sehingga digunakan untuk rumah tangga saja.
CaraCek Tegangan TV - Tujuan dari dilakukannya pengukuran tegangan TV yaitu dengan maksud untuk mengetahui penyebab kerusakan dengan memeriksa tegangan yang tidak normal untuk selanjutnya menentukan tindakan perbaikan. Pengukuran tegangan tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang, terutama buat orang yang belum mengerti tentang cara penggunaan alat ukur tegangan seperti multitester
Vay Tiền Nhanh Ggads. Assallamualikum, wr, wb. 1. Pendahuluan Selamat pagi brother, apa kabar?! Semoga selalu sehat dan murah rezeki selamat berakhir pekan. Hari ini saya akan menulis artikel tentang bagaimana mengetahui kondisi motor listrik 3 phasa atau bagaimana mengecek kondisi motor listrik 3 phasa rusak atau bagus. Langsung saja dasar teori 2. Dasar teori Cara mengetahui kondisi motor listrik 3 phasa baik / rusak Motor listrik adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau sebaliknya merubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo, motor listrik pada umumnya banyak digunakan di Industri dengan sistem tegangan listrik 3 phasa 380 V, tidak hanya di industri motor listrik bisa kita temui di peralatan rumah tangga seperti kipas angin, blender, pompa air dan penyedot debu dengan sistem listrik tengangan rendah 220 V dan hari ini saya ingin menjelaskan cara mengetahui suatu kondisi motor listrik bagus atau rusak. 3. Langkah kerja Jika kita ingin mengetahui kondisi motor listrik yang rusak atau bagus teman-teman harus mengukur input dari motor listrik atau mengukur suatu tahanan pada stator motor listrik yang terdapat pada suplay power untuk menjalankan motor listrik, berikut langkah kerjanya 1. Buka penutup terminal motor listrik input power untuk menjalankan motor listrik 2. Ukurlah setiap input motor listrik seperti gambar berikut Cara mengecek kondisi motor listrik baik atau rusak Misalnya pada gambar diatas terdapat koil atau power untuk menjalankan motor listrik dengan power start - delta maka ukurlah setiap kabel yang berwarna sama dengan mengunakan multitester yaitu kabel probe multitester hitam ke kabel kuning motor listrik dan kabel probe merah multitester ke kabel kuning motor listrik atau teman-teman bisa mengukur tulisan yang tertera pada terminal motor listrik U1, V2, W3 dan W3, V2, U1 dengan mengikuti dan mengukur bagian huruf di terminal input suplay power motor listrik yang sama misalnya U dan U, V Dan V ambil multitester atur selektor pada multitester atau multimeter pada Skala OHM dan ukur setiap huruf yang sama atau kabel yang warnanya sama. Cara melihat kondisi motor listrik baik atau buruk Jika sudah maka pada multitester akan menunjukan jarum bergerak untuk pengukuran ketiga kabel dengan warna yang sama menandakan motor listrik pada kondisi ini bagus / baik begitupun sebaliknya jika diukur setiap kabel jarum pada multitester tidak bergerak maka dipastikan gulungan atau stator rusak dan teman-teman bisa servis motor listriknya. Saya rasa cukup penjelasan diatas semoga bermanfaat, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ini. Terima kasih telah berkunjung jangan lupa komentar dengan kata-kata yang sopan dan baik. Wassallammuallaikum. Wr, wb. Salam hangat. Baca juga artikel berikut 3. Cara menggunakan tang amper Setelah memahami teori dari artikel ada baiknya teman-teman menonton video dibawah ini Jika teman-teman tidak puas dengan link diatas karna video mini teman-teman dapat mengklik link disini dan langsung menonton video saya, yang saya sudah siapkan Sudah diklik jangan lupa suppornya gaes yah. Semoga bermanfaat untuk kalian semua.
Residential homes and most small businesses use single-phase electrical current, but this isn't the form electricity takes as it moves across the electrical power grid. Electric utilities generate high-voltage, three-phase electric current that is transmitted and changed into dual-phase and single-phase currents through transformer boxes. Three-phase current is reserved for use in factories and similar settings, where it powers large motors, electric furnaces and other heavy machinery. You can check three-phase voltage by examining a three-phase transformer. TL;DR Too Long; Didn't Read To check three-phase voltage, use an electrical multimeter to test all six of the wires in the transformer box, starting with the wires labeled line and ending with those labeled load. Warnings Be incredibly careful while performing the voltage check and be aware of your movements at all times. Testing three-phase voltage means exposing yourself to potentially life-threatening electric currents. Ground yourself and note that the motor disconnect switch on certain motors also functions as the stop-start switch. If this is the case, moving the disconnect switch to the "on" position will start the motor. Before You Test Before testing three-phase voltage, it is critically important that you be careful and take appropriate safety precautions. Wearing a grounding strap is advised. When ready, move the high-voltage transformer's motor disconnect switch to the "off" position. Remove the screws holding the cover on the disconnect switch and remove the cover. Set the multimeter to detect AC or DC voltage depending on what the box specifies, connect the probe leads to the "common" and "volts" connections, and select a voltage range somewhat higher than the voltage you intend to check. Testing Lines With your multimeter set and calibrated, examine the inside of the transformer. In high-voltage transmissions, three wires are most often used you should see six wires in total, with three on each side of the box. The terminals these wires are attached to should be labeled L1, L2 and L3 on one side, and T1, T2 and T3 on the other – the L wires are the incoming, or line wires, each carrying one phase of the three-phase current. To test the incoming voltage, place one of the multimeter's probes on L1 and the other on L2. Allow the multimeter to display the voltage and then repeat the tests while probing L1 and L3, then L2 and L3. If the transformer is working properly, the voltage readings should be the same after each test. Testing Loads After you test the incoming voltage, you need to test the outgoing voltage. With the box still off, test the T1 and T2 leads with the multimeter, as you did with the line wires. Test T2 and T3, then T1 and T3. The voltage reading for each test should be zero volts. When you are ready, carefully turn the box back on and repeat this test of load wires to determine the outgoing three-phase voltage. There should be little variation in voltage between each test.
Dalam sistem kelistrikan yang kita gunakan ada dua jenis sambungan, yaitu listrik 1 phase dan listrik 3 phase. Listrik 1 phase memiliki tegangan yang relatif kecil, hanya sekitar 220 Volt hingga 240 Volt sehingga digunakan untuk rumah tangga saja. Sedangkan, daya listrik 3 phase jauh lebih besar, yaitu 380 Volt hingga 415 Volt karena itulah sistem ini digunakan pada industri atau pabrik. Pada listrik 3 phase atau 3 fasa daya yang dihasilkan lebih besar karena menggunakan lebih banyak sambungan pada instalasinya. Sedangkan kabel yang digunakan pada listrik 3 phase totalnya ada 5 jenis. Sistem pada instalasi listrik jenis ini mempergunakan 3 kabel pada bagian phase, yaitu R, S, dan T. Sedangkan pada bagian grounding menggunakan 2 kabel, yaitu Netral dan Arde. Daya listrik 3 phase akan menghasilkan tenaga yang lebih besar daripada listrik 1 phase sehingga mampu menggerakkan mesin berukuran besar. Itulah alasannya mengapa pabrik menggunakan instalasi listrik 3 phase. Lalu, bagaimana cara menghitung daya pada listrik 3 phase tersebut? Sebelumnya ketahui terlebih dahulu jenis-jenis tegangan daya listrik 3 phase, keuntungan, dan karakteristiknya. Simak penjelasannya berikut ini. Macam-Macam Tegangan Daya Listrik 3 Phase Sumber dasarnya, tegangan daya listrik 3 phase memiliki dua macam, yakni ada tegangan antar phase Vpp atau voltage phase to phase dan tegangan phase ke netral Vpn atau voltage phase to neutral atau voltage line to neutral.Keuntungan Daya Listrik 3 Phase Menggunakan daya listrik 3 phase akan memberikan sejumlah keuntungan, antara lain adalah memberikan daya listrik yang besar. Seperti halnya industri atau hotel yang memerlukan daya listrik yang besar sehingga membutuhkan beragam jaringan yang banyak. Pada umumnya, daya listrik 3 phase digunakan untuk menggerakan motor industri yang sekiranya membutuhkan daya yang cukup hanya itu, keuntungan selanjutnya yang akan didapatkan adalah arus yang didapatkan akan lebih rendah. Sebab, dikarenakan menggunakan tekanan yang terbilang lebih tinggi maka arus yang akan dialirkan akan lebih rendah untuk daya yang sama maka dari itu kabel yang digunakan biasanya lebih Daya Listrik 3 Phase Sumber membahas mengenai macam-macam daya listrik 3 phase dan keuntungan yang didapatkan, selanjutnya membahas 3 phase menggunakan tegangan yang lebih besar sehingga pemakaiannya pada instalasi listrik juga membutuhkan tegangan yang besar. Listrik 3 phase pun membutuhkan kabel dengan ukuran yang lebih kecil karena membutuhkan tegangan listrik yang tinggi sehingga aliran pada rangkaian juga menjadi rendah. Selain itu, daya listrik ini juga tidak memakai kapasitor karena daya instalasinya sudah besar maka tidak memerlukan alat Daya Listrik 3 Phase Rumus Perhitungan Daya pada Listrik 3 Phase Sebenarnya untuk menghitung berapa besaran daya listrik 3 phase ada rumus yang akan memudahkan kita. Rumus perhitungan daya pada listrik 3 phase adalah P = V x l x cos phi x √3 Keterangan simbol pada rumus daya listrik P Power atau daya dengan satuan WattV Voltage atau tegangan dengan satuan VoltI Intensitas atau arus dengan satuan Ampere cos Phi Faktor daya Contoh Perhitungan Daya pada Listrik 3 Phase Setelah mengetahui rumus untuk menghitung berapa besarnya daya listrik 3 phase selanjutnya akan diaplikasikan dalam hitungan menggunakan angka. Dengan mengaplikasian pada angka ini diharapkan Anda akan lebih mudah untuk memahaminya. Berikut contoh cara menghitung daya pada listrik 3 phase Pada instalasi listrik 3 phase digunakan tegangan V sebesar 380 Volt dan arus listriknya I terukur 40 Ampere untuk setiap fasa. Sedangkan, besarnya cos phi pada instalasi tersebut, yaitu 0,75. Berapakah besarnya daya P terpakai pada instalasi tersebut? Jawabannya adalah dengan menghitung menggunakan rumus seperti di atas. P = V x I x cos phi x √3P = 380 x 40 x 0,75 x 1,73P = Watt Dari perhitungan yang telah dilakukan bisa diketahui bahwa besarnya yang terpakai daya listrik 3 phase yaitu Watt. Hal Lain yang Perlu Diketahui Ada beberapa hal dan informasi lainnya yang perlu diketahui dalam menghitung besarnya daya listrik jenis 3 phase tersebut. Salah satu hal penting adalah cos phi yang merupakan kerugian daya yang disebabkan oleh adanya beban dengan daya harmonik. Pada instalasi listrik dengan sistem 3 phase, cos phi yang ada bervariasi besarnya. Besarnya cos phi pada instalasi listrik 3 phase yang bervariasi tersebut disebabkan oleh berapa besar beban harmonik yang harus ditanggung oleh instalasi tersebut. Namun begitu, besaran cos phi yang ideal pada listrik 3 phase mempunyai nilai antara 0,85 hingga 0,95. Instalasi listrik 3 phase membutuhkan dinamo untuk menggerakkan mesin pada pabrik. Anda bisa mendapatkan dinamo 3 phase hanya di Bina Indojaya yang menyediakan produk terbaik. Buat yang belum tahu, Bina Indojaya ini merupakan supplier spareparts impor yang menyediakan beragam kebutuhan mesin pendingin sejak tahun 1966 dan sudah dipercayai oleh banyak perusahaan Indonesia untuk kebutuhan sparepart. Untuk dinamo daya listrik 3 phase, Bina Indojaya menjual dinamo 3 phase merk BNB dan Belgium. Soal harga, dikarenakan seluruh produknya diimpor langsung maka supplier ini berani menawarkan harga terbaik untuk Anda, bahkan bila membelinya secara grosir. Selain dinamo, ada pula sprarepart lainnya, antara lain kompresor, kapasitor, freon, pipa AC isolasi/non isolasi, pompa vakum AC, dan masih banyak lainnya dengan produk yang 100% original. Kunjungi katalognya untuk melihat kelengkapan produk yang dijual. Anda bisa juga langsung datangi toko offlinenya yang berada di Komplek Harco Mangga Dua Blok E No. 33, Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat. Jika ingin melakukan pemesanan produk secara mudah dan cepat, hubungi salah satu nomor yang tertera di bawah ini atau bisa langsung klik ikon WhatsApp yang ada di bawah pojok kanan bawah. Pastikan Anda sudah menyimpan nomor kontak tersebut untuk memudahkan jika suatu saat membutuhkan spareparts lainnya.
Setelah pada artikel sebelumnya dijelaskan mengenai menentukan ukuran kabel untuk 1 phase, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai ukuran kabel untuk 3 phase. Untuk tegangan 3 phase biasanya dipakai di gedung bertingkat seperti hotel, apartemen, mall, pabrik atau lainnya. Tegangan standar dari 3 phase adalah 380 Volt, nah darimana kah mendapatkan 380 Volt? Untuk penjelasan lebih lanjut, yuk simak ulasannya berikut ini Baca Juga Cara Menentukan Ukuran Kabel untuk 1 Phase yang Tepat! Tegangan Tiga Phase Tegangan tiga phase digambarkan dengan tiga garis dengan satu ujung saling bertemu, sehingga setiap garis membentuk sudut 120°. Sudut itulah yang disebut sudut perbedaan antara satu phase dengan phase lainnya sebesar 120°. Lebih jelasnya, kamu bisa lihat pada gambar berikut ini ya! Untuk mencari darimana datangnya akar tiga, mari kita coba gunakan perhitungan matematika sederhana, dengan bantuan gambar sebagai berikut Penjelasan mengenai gambar di atas bisa kamu lihat pada uraian berikut Gambar 1 Representasi dari tegangan tiga phase dan netral, dimana tegangan phase ke netral adalah 220V VRN=220V, VSN=220V, VTN=220V Gambar 2 Merupakan cuplikan dua buah phase, dimana antara dua phase berbeda sudut 120° Gambar 3 Ditarik garis dari R ke S, yang merepresentasikan tegangan antar phase atau VRS Gambar 4 Bidang segitiga RSN, dibagi dua dengan menarik garis NA, sehingga terbentuk dua buah segitiga yang memiliki bentuk serupa, dengan sudut RNA=sudut SNA, sebesar 60°. Gambar 5 Merupakan potongan segitiga RNA dari gambar 4, dari gambar inilah dasar perhitungan akan dimulai. Ingat rumus untuk menghitung kaki-kaki segitiga. Dengan mengacu pada gambar 5, didapatkan rumus berikut ini Dari perhitungan di atas, kita lihat kembali ke gambar 4, RS=RA+AS, dan RA=AS, sehingga RS=RA+RA atau RS=2RA, sehingga Sehingga VRS = 380 Volt Hal serupa berlaku utuk VST dan VTR Bagaimana Cara Menghitung Daya? Sebelum menghitung daya, pastinya kamu harus mengetahui terlebih dahulu data atau kapasitas elektronik yang akan dipakai. Sebagai contoh PT. Wilson Surya Unggul memiliki pompa air bersih sebesar KW, berapa kah ampernya? Keterangan I = Amper Amper P = Daya Watt V = Tegangan 220 V Cos Ø = = Dari ampere tersebut maka kita diharuskan menggunakan kabel dengan kemampuan hantar arus yang lebih besar sekitar 125% sebagai safety factor. Menentukan Ukuran Kabel Setelah diketahui ampere dengan safety factor, maka ukuran kabel bisa ditentukan sesuai tabel kemampuan hantar arus kabel berikut No Luas Penampang mm² Ampere yang Digunakan 1 mm² 12 A 2 1 mm² 15 A 3 mm² 18 A 4 mm² 26 A 5 4 mm² 34 A 6 6 mm² 44 A 7 10 mm² 61 A 8 16 mm² 82 A 9 25 mm² 108 A 10 35 mm² 135 A 11 50 mm² 168 A 12 70 mm² 207 A 13 95 mm² 250 A 14 120 mm² 292 A Maka kita bisa memilih kabel yang bisa menghantarkan arus sebesar A, yaitu dengan kabel ukuran penampang sebesar mm². Di bawah ini tabel sebagai contoh perhitungan 3 phase dengan KW yang di ketahui No KW Tegangan Ampere Safety Factor 125 % Luas Penampang kabel mm² 1 4 KW 380 V A A mm² 2 KW 380 V A A 1 mm² 3 KW 380 V A A mm² 4 15 KW 380 V A A 6 mm² 5 KW 380 V A A 6 mm² 6 22 KW 380 V A A 10 mm² 7 30 KW 380 V A A 16 mm² Nah, dengan tahapan menentukan ukuran kabel yang akan dipakai dan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa juga untuk memilih jenis kabel yang tepat untuk kebutuhan agar kapasitas yang digunakan pun sudah sesuai. Untuk produk kabel, pastikan kamu memilih Wilson Cables dengan berbagai macam keunggulan yang dimiliki seperti lebih cepat padam ketika terbakar, 99% tembaga murni, pengaplikasiannya mudah, dan menggunakan digital printing marking. Yuk, gunakan produk yang tepat untuk kebutuhan rumah kamu! Info Menarik Lainnya 1. Mengenal Fungsi MCB dan Jenis-Jenisnya Pada Instalasi Listrik2. Jenis-Jenis Kabel dan Aplikasi Penggunaannya, Penting Buat Sehari-Hari!3. Cara Memilih Kabel yang Tepat, Jangan Sampai Salah Pilih!4. Hindari Jenis Pelanggaran Penggunaan Listrik Ini5. 6 Tips agar Listrik Rumah Tetap Aman saat Pergi Mudik Lebaran
cara cek tegangan 3 phase